Cinta. Uang. Cinta dan uang
BEBERAPA hari lalu aku tanpa sengaja menyaksikan program The Duke di sebuah stasiun televisi. Aku bilang tanpa sengaja, karena aku memang tak pernah berniat menyaksikan acara ini, kendati kerap melihat iklannya (kalau ada waktu luang dan kebetulan ‘mampir’ di stasiun ini, aku lebih suka menyaksikan film seri CSI, Numb3rs, Las Vegas atau House…).
Namun topik yang dibahas di acara itu mampu membuat aku tidak merubah channel remote. Program lifestyle itu membahas topik kuno namun menarik: Benarkan uang bisa membeli cinta?
Ketiga presenter (dua cowok, Revilson Fernandez dan Marc Nelson dan satu cewek, Eunice Olsen yang keren dan cantik), bertanya pada dua narasumber, laki-laki dan perempuan. Dalam obrolan yang berlangsung ringan namun diisi dengan pertanyaan cerdas itu terungkap banyak hal.
Bahwa uang memang (mungkin) tak bisa membeli cinta, kendati uang bisa membuat cinta seorang gadis lebih kuat.
Artinya, bisa saja ada seorang gadis yang terkesan dengan penampilan dan pesona seorang pria. Dan gadis itu jatuh cinta. Cinta si gadis mungkin akan bertambah besar setelah mengetahui cowok itu ternyata orang kaya. “Oh, jadi kau milyuner? Wah aku makin cinta kalau begitu…” (Potongan kalimat ini diutarakan oleh Eunice sambil tertawa).
Perbincangan makin menarik ketika narasumber perempuan berkisah soal pengalamannya dengan mantan pacar. Bagaimana mereka kerap bertengkar, dan bagaimana si kekasih selalu memberikan hadiah beberapa saat setelah mereka bertengkar.
Kemudian Revilson Fernandez mengingatkan tentang film Indecent Proposal, tentang karakter yang diperankan Demi Moore, ibu rumahtangga yang ditawari satu juta dollar oleh Robert Redford asal bersedia bercinta semalam. Dengan lugas Fernandez bertanya, “Berapa harga Anda? Semua orang punya harga bukan?”
Ah…
The Duke hanya tayangan lifestyle biasa yang dikemas dengan sangat menarik, dengan isu yang menarik (paling tidak saat itu, aku tidak tahu apakah sebelum atau sesudah, isu yang dibahas juga sama menariknya). Menjelang akhir tayangan, Marc Nelson menyimpulkan bahwa cinta dan uang adalah dua hal yang sangat berbeda. Dan cinta sejati seharusnya tak bisa dibeli dengan uang.
Mendengar pernyataan Marc Nelson ini aku teringat ungkapan orang bijak: Uang tak bisa membeli sahabat, namun setidaknya bisa menyewanya…
Apakah ini juga berlaku untuk cinta? Bahwa cinta (dalam hal ini kekasih) tak bisa dibeli namun setidaknya bisa disewa?
Bagaimana pendapat Anda?